Redirect SKRIPSI TERBARU: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie

Wednesday, March 22, 2017

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas  Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas  Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya modal, material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin disadari oleh banyak pihak bahwa dalam menjalankan roda suatu organisasi, SDM  merupakan unsur terpenting. Hal ini karena SDM yang mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam perusahaan/organisasi, sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya manusia maka sumber daya lainnya menjadi tidak berarti. Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur terpenting, maka pemeliharaan hubungan yang kontinyu dan serasi dengan para karyawan dalam suatu perusahaan/organisasi menjadi sangat penting. 

Pada masa sekarang ini, setiap organisasi dituntut untuk memaksimalkan setiap kinerja baik di sektor organisasi swasta maupun BUMN. Oleh sebab itu perlu langkah-langkah strategis dalam usaha pencapaian kinerja organisasi tersebut. Strategi-strategi yang harus dirancang harusnya berpacu pada kepentingan organisasi dengan cara menciptakan suasana menguntungkan bagi organisasi agar tercapainya efektivitas dalam organisasi tersebut.

BUMN merupakan suatu organisasi yang bertugas di bawah kendali pemerintahan, dalam pelaksanaan tugasnya haruslah mengutamakan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, BUMN mempunyai kewajiban yang hampir sama dengan instansi-instansi pemerintahan lainnya, dimana BUMN merupakan suatu organisasi binaan pemerintahan, karena kebanyakan BUMN beraktivitas sebagai pelayanan publik, seperti: Perusahaan Listrik Negara, Rumah Sakit, Perbankan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu BUMN dituntut untuk lebih professional dalam menjalankan aktivitasnya.

Pelaksanaan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu, seperti: Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan merupakan tindakan penting yang harus diperhatikan agar suatu tujuan dapat dicapai. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan lansung dengan orang-orang dalam organisasi

Motivasi merupakan dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan, ketrampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu. 

Perencanaan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut sistematis karena perencanaan itu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut mencakup proses pengambilan keputusan. Penggunaan pengetahuan dan teknik secara ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang terorganisasi.  Perencanaan merupakan proses untuk mempersiapkakn seperangkat keputusan tentang kegiatan-kegiatan pada masa yang akan datang dengan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan melalui penggunaan saran yang tersedia.

Pengawasan merupakan suatu proses penentuan apa yang dicapai yaitu standar, apa yang sedang dihasilkan yaitu pelaksanaan. Menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana yaitu sesuai dengan standar. Pengawasan  juga mengandung makna sebagai proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan  dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (dengan departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.  Kegiatan-kegiatan dari satuan-satuan organisasi berbeda-beda dalam kebutuhan integrasi. Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. 

Bila tugas-tugas tersebut memerlukan aliran informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi adalah paling baik. Derajat koordinasi yang tinggi ini sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang tidak rutin dan tidak dapat diperkirakan, faktor-faktor lingkungan selalu berubah-ubah serta saling ketergantungan adalah tinggi. Koordinasi juga sangat dibutuhkan bagi organisasi-organisasi yang menetapkan tujuan yang tinggi.

PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pelayanan listrik negara. Untuk menjalankan kegiatan pekerjaan dibutuhkan tenaga-tenaga untuk memaksimalkan pekerjaan pada organisasi tersebut. PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga merupakan Badan Usaha Milik Negara yang memiliki sumber daya-sumber daya yang terlatih dan berpengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang masing-masing. Oleh sebab itu, PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero) mempunyai potensi besar dalam menciptakan hasil kerja yang efektif dengan sumber daya yang dimiliki. 

Begitu juga halnya dengn PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli yang harus memiliki sumber daya terlatih dan berpengalaman, dalam pengaplikasian kerjanya agar tercapainya sasaran pekerjaan dan tidak mengeluarkan biaya operasional yang besar. Kekurangan serta kelemahan yang dimiliki oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli haruslah menjadi perhatian manejer, supaya menjadi tolak ukur perkembangan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli itu sendiri. 

Manajer PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli perlu mengasah kemampuan karyawan supaya apa yang menjadi tujuan bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Manajer perusahaan harus memaksimalkan fungsi manajemen dalam menjalankan tugasnya demi tercapainya efektivitas pelaksanaan tugasnya selaku pengelola perusahaan itu sendiri. Fungsi manajemen yang dimaksud seperti memantapkan perencanaan, pengawasan tingkat tinggi, pengendalian intern, serta pergerakannya yang sesuai dengan tiga fungsi lainya.

Berdasarkan pengamatan penulis, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli belum efektif dalam pelaksanaan tugas, dimana hal itu dapat dilihat dari pemahaman masyarakat untuk membayar listrik tepat tempo, hal ini disebabkan oleh pelaksanaan tugas yang belum efektif dan efesien. Seharusnya PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli harus menitip tanggung jawab kepada karyawan-karyawan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk bagi masyarakat akibat terlambatnya membayar iuran listrik.

Berpijak pada masalah di atas, maka penulis tertarik mengangkat judul tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas  Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie”

1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah di uraikan atas, maka peneliti berkesimpulan untuk merumuskan permasalahan yang ada di dalam lingkungan Perusahaan Listrik Negara :
  1. Bagaimana pengaruh perencanaan dan pengawasan terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie?
  2. Diantara variabel perencanaan dan pengawasan variabel mana yang dominan mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini antara lain:
  1. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan dan pengawasan terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie.
  2. Untuk mengetahui variabel mana yang dominan mempengaruhi Efektivitas Pelaksanaan Tugas Karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
  1. Secara akademis dapat digunakan untuk pengembangan teori dari manajemen Sumber Daya Manusia.
  2. Sebagai bahan masukan khususnya kepada PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Sigli tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas karyawan PT. PLN Cabang Sigli Kabupaten Pidie
  3. Bagi peneliti berikutnya, dapat dipergunakan sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai perencanaan, pengawasan dan pengendalian. 
bagi yang mau file lengkap..hubungi 085275077070

No comments:

Post a Comment