Ulasan Tentang Pengembangan Produk
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba bisnis keseluruhan.
Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan masalah bagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka dapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang terpenting disini adalah bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya, bukan bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen sudah terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga dimasa yang akan datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya terhadap produk yang sama. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produk baru, yaitu :
> Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap.
> Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
> Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
> Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk baru.
> Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
> Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
> Jasa terkait sebagai pendukung produk baru
Terdapat empat tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu :
> Modifikasi produk lini.
> Diluar produk lini/ produk substitusi.
> Produk komplemen
> Produk Innovasi
Produk baru berpeluang menawarkan nilai superior ke customer dan secara total produk baru dapat meningkatkan keberadaan produk.
> Jenis-jenis produk baru :
Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar baru bagi pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis produk baru berikut ini :
a. Innovasi transformasional, produk yang secara radikal baru dan penciptaan nilai yang substansial.
b. Innovasi substansial, produk yang secara significan baru dan menciptakan nilai penting untuk customer.
c. Innovasi incremental, innovasi, produk baru yang menyediakan peningkatan performans atau nilai yang diterima lebih baik (atau biaya lebih rendah). Sebuah perusahaan yang berinisiatip mengembangkan produk baru dapat melakukan innovasi dalam satu atau lebih dari ketiga kategori diatas. Kenyataannya, banyak produk baru merupakan perluasan dari jalur produk yang ada dari total produk baru yang dihasilkan.
> Menemukan peluang nilai customer
Kebutuhan customer menjadi informasi penting yang menentukan nilai peluang yang ada dalam pengembangan produk baru. Identifikasi dan analisis segmen pasar membantu untuk mengetahui segmen yang menawarkan peluang produk baru ke organisasi. Kepuasan konsumen mengindikasikan seberapa baik pengalaman menggunakan produk dibandingkan dengan nilai yang diharapkan oleh pembeli.
a. Nilai konsumen,
Tujuan analisis nilai customer adalah mengidentifikasi kebutuhan :
1. Produk baru
2. Peningkatan produk yang ada.
3. Peningkatan dalam proses produksi
4. Peningkatan layanan pendukung
b. Kapabilitas yang cocok untuk peluang nilai,
Setiap peluang nilai harus dipertimbangkan pada saat organisasi mempunyai kapabilitas untuk membawa nilai customer yang superior. Organisasi secara normal akan mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan perluasan lini produk dan tambahan peningkatan. Pengembangan produk untuk sebuah kategori produk baru membutuhkan penilaian pada kapabilitas organisasi mengenai kategori baru.
c. Innovasi transformasional
Customer barangkali bukan penuntun yang baik untuk idea produk baru yang secara total mungkin disebut radikal atau penerobosan innovasi sejak mereka membentuk keluarga produk baru atau bisnis baru. Ketika setiap ide dibawah pertimbangan, pelanggan potensial mungkin tidak mengerti bagaimana produk baru akan mengganti produk yang ada. Masalahnya adalah customer tidak mungkin mengantisipasi sebuah preferensi untuk sebuah produk baru yang
revolusioner.
> Karakteristik innovator yang berhasil
Gambar 1 : Karakteristik Innovator yang Berhasil |
1.2 Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru
Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan menentukan susunan produk lininya. Adanya perencanaan produk baru ini akan mendorong perusahaan meningkatkan perolehan labanya atau paling tidak membuat laba menjadi stabil.
Tahap-tahap dalam perencanaan produk baru terdiri dari :
> Penciptaan ide. Pengembangan produk baru berawal dari penciptaan ide, didalam penciptaan ide tidak hanya seadaya saja tetapi harus didefinisikan dengan jelas tujuan dari produk yang ingin dikembangkanya, dan harus jelas juga apakah akan memodifikasi produk lama, membuat terobosan baru, atau meniru pesaing, ide baru bias dicari diberbagai sumber, misalnya dari konsumen, pesaing,ilmuan dll.
> Penyaringan ide. Tujuan langkah ini adalah untuk menyaring ide ide yang buruk agar nantinya ide yang akan dikembangkan bisa realistis dan memungkinkan bisa diwujudkan secara nyata.
> Pengembangan dan pengujian konsep. Dalam hal ini ide yang menarik akan dibuat konsep produk yang bias diuji, dari ide produk bias dibuat beberapa konsep, lalu ilmuan menguji apakah sudah sesuai dengan apa yang menjadi keinginan konsumen, apabila konsepnya sesuai dengan tujuan maka bisa dilakukan pabrikasi,,dan jika belum maka tim pengembang membuat konsep baru dengan memperbaiki konsep yang lama.
> Strategi pemasaran. Tahapan ini merupakan tahap perancangan pemasaran yang strategis untuk memperkenalkan produknya ke pasaran
> Analisa bisnis. Dalam hal ini perusahaan memperkirakan biaya dan laba,serta mengevaluasi manfaat suatu produk baru dengan analisis break event agar nantinya perusahaan mengetahui berapa produk yang akan dijual agar impas dengan harga dan struktur biaya tertentu.
> Pengembangan produk. Jika konsep produk yang sudah matang dan sudah melalui analisis bisnis maka langkah yang selanjutnya adalah mengubah konsep produk tersebut kedalam bentuk fisik, hal ini akan menjawab pertanyaan apakah produk layak secara teknis dan komersil. Departemen peneliti dan pengembang harus mengembangkan satu atau lebih konsep produk agar nantinya mendapatkan suatu model Prototype yang mewakili semua konsep produk, setelah prototype jadi maka dilakukan uji fungsional dan uji konsumen.
> Uji pemasaran. Didalam tahap ini produk diberi nama, kemasan,dan program pemasaran awal untuk mengujinya dalam bentuk yang nyata.tujuan tahap ini adalah mempelajari bagaimana dealer atau konsumen bereaksi didalam penanganan, penggunaan,pembelian produk kembali dan seberapa besar pasarnya.
> Komersialisasi. Uji pemasaran memberikan cukup informasi untuk bisa mengambil keputusan apakah produk akan dilincurkan atau tidak, adapun keputusan sebelum memasrkan ,diantaranya kapan produk akan diluncurkan, target pasar mana yang akan menjadi target, dimana awal produk akan dijual, biaya yang dibutuhkan untuk pemasaran produk.
1.3 Tools yang digunakan
Dalam pengembangan produk dibutuhkan alat bantu untuk membantu dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. Dalam buku ajar ini tools yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Analisis Faktor.
Analisis Faktor merupakan teknik analisis statistik yang bertujuan menerangkan struktur hubungan di antara variable-variabel yang diamati dengan jalan membangkitkan beberapa faktor yang jumlahnya lebih sedikit daripada banyaknya
variable asal. Analisis ini dapat digunakan untuk menggambarkan hubunganhubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor, (Johnson &Wichern, 2002).
b. Analisis Cluster
Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang paling dekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang sama. Cluster-cluster yang terbentuk memiliki homogenitas internal yang tinggi dan heterogenitas eksternal yang tinggi Berbeda dengan teknik multivariat lainnya, analisis ini tidak mengestimasi set variabel secara empiris sebaliknya menggunakan setvariabel yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri. Analisis ini dapat digunakan untuk mempartisi suatu set objek menjadi dua kelompok atau lebih berdasarkan kesamaan karakteristik khusus yang dimilikinya.
c. Multidimensional Scaling (MDS)
Menurut Dilon (1984 ; 107) bahwa prosedur Multidimensional Scaling( MDS) memberikan informasi tentang hubungan yang ada antar obyek ketika dimensi dimensi evaluasi yang penting yang tidak diketahui. Dasar dari Multidimensional Scaling ini adalah asumsi yang menekankan persepsi subyek terhadap sejumlah obyek dikarenakan oleh sejumlah atribut atau dimensi. MDS dapat digunakan untuk memberikan gambaran visual dari pola kedekatan yang berupa kesamaan atau jarak diantara sekumpulan objek-objek. Penerapan MDS dapat dijumpai pada visualisasi ilmiah dan data mining dalam ilmu kognitif, informasi, pemasaran maupun ekologi.
d. Forecasting
Forecasting merupakan suatu cara atau pendekatan untuk memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa mendatang sehingga potensi pasar yang hendak dan sudah dimasuki itu tergambar secara proyektif ke depan. Secara garis besar terdapat dua macam metode forecasting yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif yang terdiri atas teknik survey dan teknik pengumpulan opini. Sedangkan metode berikutnya adalah metode prakiraan kuantitatif, yang terdiri atas Analisis Runtut Waktu, Trend Seluler, Siklus Fluktuasi, Analisis Musiman dan Model Ekonometri.
e. Markov Chains
Markov Chains merupakan proses acak di mana semua informasi tentang masa depan terkandung di dalam keadaan sekarang (yaitu orang tidak perlu memeriksa masa lalu untuk menentukan masa depan). Untuk lebih tepatnya, proses memiliki properti markov yang berarti bahwa bentuk ke depan hanya tergantung pada keadaan sekarang, dan tidak bergantung pada bentuk sebelumnya. Dengan kata lain, gambaran tentang keadaan sepenuhnya menangkap semua informasi yang dapat mempengaruhi masa depan dari proses evolusi. Suatu Markov Chains merupakan proses stokastik berarti bahwa semua transisi adalah probabilitas (ditentukan oleh kebetulan acak dan dengan demikian tidak dapat diprediksi secara detail, meskipun mungkin diprediksi dalam sifat statistik) (www.wikipedia.org). Ross (2000) mendefinisikan proses stokastik sebagai barisan peubah acak yang diberi indeks dengan urutan oleh parameter t dimana nilai t berubah-ubah sesuai dengan himpunan indeks T. Dengan demikian, untuk setiap t elemen dari T, V(t)adalah peubah acak.
Demikianlah uraian singkat tentang Ulasan Tentang Pengembangan Produk, semoga bermanfaat untuk pembaca
No comments:
Post a Comment